Rabu, 27 Maret 2013

PENYESUAIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN PERSONAL


A.  Penyesuaian diri
Penyesuaian diri adalah konsep yang di deskripsikan sebagai adaptasi dan mempertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, serta dapatr mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial. Penyesduasian dapat juga diartikan sebagai konfornitas sehingga bisa mengatasi segala macam konflik,kesulitan,frustasi – frustasi secara efisien.

Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustmant atau personal adjusmant. Schneiders berpendapat bawhwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari sudut pandang yaitu : penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konfornitas,dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery).

Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi, padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik,fisiologis atau biologis. Misalnya, seseorang yang pindah tempat dari daerah panas ke daerah dingin harus beradaptasi dengan iklim yan berlaku didaerah dingin tersebut. Ada juga penyesuaian diri diartikan sama dengan penyesuaian yang mencakup konfornitas terhadap suatu norma. Pemaknaan penyesuian diri seperti ini pun terlalu banyak membawa akibat lain.

Dengan memaknai penyesuaian diri sdebagai usaha konfornitas, menyiratkan bahwa disana individu seakan – akan mendapat tekanan kuat untuk harus selalu mampu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baik secara moral,sosial, maupun emosional. Sudut pandang berikutnya adalah bahwa penyesuaian diri dimaknai sebagai usaha penguasaan (mastery). Yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dengan cara-cara tertentu seghingga konflik –konflik, kesulitan, dan frustasi tidak terjadi.

B.     Pertumbuhan Personal
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologin sebagai hasil proses pematangan fungsi – fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dan kostitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah). Yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang mencakup peningkatan ukuran dan struktur biologis.

Secara umum konsep perkembangasn dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis. Perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan dimana deferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas lambat laun bagian – bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam rangka keseluruhan.
-          Variasi dalam pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.

-          Kondisi-kondisi untuk bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa struktur atau konstitusi fisik dan tempramen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek pewrkembangannya secara instrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). Misalnya orang yang tergolong ekstomorf yaitu yang ototnya lemaah, tubuhnya rapuh, ditandai dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalam aktifitas sosial dan pemilu. Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat di perkirakan bahwa sistem syaraf sekelenjar dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan dalam sistem syaraf kelenjar dan otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah laku dan kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem tubuh yang baik merupakan syarat bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik. Disamping itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu [proses penyesuaian dirinya.

-          Fenomenologi pertumbuhan
Fenoimenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan “ yang di persepsikan dan diinterpretasi secara subyektf. Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. “alam”pengalaman setia yang berbeda dari alam pengalam orang lain. “(Brower. 1983 : 14). Fenomenologi banyak mempengaruhi tulisan – tulisan Carl Rogers, yng boleh disebut sebagai bapak psikologi Humanistik. Carl Rogers menggaris besarkan pandangan humanistik sebagai berikut (kita pinjam dengan sedikit perubahan dari Coleman dan Hammen. 1974 :33).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar