A. Penyesuaian
diri
Penyesuaian
diri adalah konsep yang di deskripsikan sebagai adaptasi dan mempertahankan
eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan
rohaniah, serta dapatr mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
Penyesduasian dapat juga diartikan sebagai konfornitas sehingga bisa mengatasi
segala macam konflik,kesulitan,frustasi – frustasi secara efisien.
Penyesuaian
diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustmant atau personal
adjusmant. Schneiders berpendapat bawhwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari
sudut pandang yaitu : penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation),
penyesuaian diri sebagai bentuk konfornitas,dan penyesuaian diri sebagai usaha
penguasaan (mastery).
Pada
mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi, padahal adaptasi ini
pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik,fisiologis
atau biologis. Misalnya, seseorang yang pindah tempat dari daerah panas ke
daerah dingin harus beradaptasi dengan iklim yan berlaku didaerah dingin
tersebut. Ada juga penyesuaian diri diartikan sama dengan penyesuaian yang
mencakup konfornitas terhadap suatu
norma. Pemaknaan penyesuian diri seperti ini pun terlalu banyak membawa
akibat lain.
Dengan
memaknai penyesuaian diri sdebagai usaha konfornitas, menyiratkan bahwa disana
individu seakan – akan mendapat tekanan kuat untuk harus selalu mampu
menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baik secara moral,sosial, maupun
emosional. Sudut pandang berikutnya adalah bahwa penyesuaian diri dimaknai
sebagai usaha penguasaan (mastery).
Yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dengan
cara-cara tertentu seghingga konflik –konflik, kesulitan, dan frustasi tidak
terjadi.
B.
Pertumbuhan Personal
Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologin sebagai hasil proses pematangan fungsi –
fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu
yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dan
kostitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah). Yang herediter dalam
bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan kuantitatif yang mencakup peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Secara
umum konsep perkembangasn dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan
berjalan dengan prinsip orthogenetis. Perkembangan berlangsung dari keadaan
global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan dimana deferensiasi, artikulasi,
dan integrasi meningat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai
prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas lambat laun bagian
– bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam rangka
keseluruhan.
-
Variasi dalam pertumbuhan
Tidak
selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena
kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil
melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam
dirinya atau mungkin diluar dirinya.
-
Kondisi-kondisi untuk bertumbuh
Kondisi
jasmaniah seperti pembawa struktur atau konstitusi fisik dan tempramen sebagai
disposisi yang diwariskan, aspek pewrkembangannya secara instrinsik berkaitan
erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat
kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen
(Surya, 1977). Misalnya orang yang tergolong ekstomorf yaitu yang ototnya
lemaah, tubuhnya rapuh, ditandai dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalam
aktifitas sosial dan pemilu. Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi primer
bagi tingkah laku maka dapat di perkirakan bahwa sistem syaraf sekelenjar dan
otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa gangguan dalam sistem syaraf kelenjar dan otot dapat
menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah laku dan kepribadian. Dengan
demikian, kondisi sistem tubuh yang baik merupakan syarat bagi tercapainya
proses penyesuaian diri yang baik. Disamping itu, kesehatan dan penyakit
jasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri
yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah
yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah yang diderita
oleh seseorang akan mengganggu [proses penyesuaian dirinya.
-
Fenomenologi pertumbuhan
Fenoimenologi
memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan “ yang di persepsikan dan
diinterpretasi secara subyektf. Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya
sendiri. “alam”pengalaman setia yang berbeda dari alam pengalam orang lain. “(Brower.
1983 : 14). Fenomenologi banyak mempengaruhi tulisan – tulisan Carl Rogers, yng
boleh disebut sebagai bapak psikologi Humanistik. Carl Rogers menggaris
besarkan pandangan humanistik sebagai berikut (kita pinjam dengan sedikit
perubahan dari Coleman dan Hammen. 1974 :33).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar